Thursday, January 26, 2017

Januari: Channeling Inner Beast

Hi! Ini adalah official January post.

*ta ta ta dam dam dam ca ca*

Intro 
Beberapa waktu kemarin saya berhenti menulis tentang personal thought and feeling di blog. Banyak post yang sengaja dikembalikan jadi draft. Alasannya karena malu, mosok mau umbar-umbar perasaan di blog. Haha. Terus tadi pagi, gak sengaja terdampar di blog orang. Isinya tentang cerita pribadinya yang entah bagaimana membuat saya mengingat-ingat kembali hal-hal menyenangkan yang ingin saya lakukan tapi gak jadi-jadi karena banyak sekali alasan remeh. Intinya, post sederhana tentang cerita personal dia begitu insightful buat saya.

Kemudian saya mikir, sepertinya gak ada salahnya juga ya cerita tentang personal life di blog. Gak ada yang tahu kan kalau ternyata membawa manfaat buat yang tiba-tiba terdampar macam saya? Toh gak ada ruginya asalkan kita bisa bikin batasan sejauh apa perasaan ditumpahin di blog dan siap aja orang-orang jadi sedikit banyak tahu tentang personal life kita hehe.

***
About January
Januari rasanya kaya sprint. Kenceng. Cepet. Tiba-tiba habis.
Wika belum ngapa-ngapain bulan ini!!!! tiba-tiba udah selesai aja. Nyesel? Enggak juga. Tapi my excitement has just began, yeah!

Rencananya, mulai hari ini I'm going to channel my inner beast. Bhahahha. Menjadikan hal-hal menyenangkan yang belum dijadikan. Here's the list:

1. Learn to take picture
Kebiasaan dari jaman kapan, selalu malas buat jalan dan angkat kamera. Padahal mirrorless-nya udah dibeli susah-susah nyisihin jatah jajan berbulan bulan. Pas udah kebeli, kasian banget dianya cuma geletakan di meja. Hampir setahun, cuma dipakai fotoin orang-orang sidang dan wisudaan saya. hmm... Masa gitu doang? Ah, pokoknya 3 bulan kedepan feed instagram harus lebih cakep. Gak boleh mageran keluar nyeret kamera. Gak boleh lagi. 

2. Pindah tempat tinggal.
Jadi, dari lahir sampai kelas 3 SMP saya tinggal sama orang tua di Busungbiu. Waktu SMA pindah, tinggal 3 tahun di Singaraja (40 km dari rumah) walaupun pulang tiap akhir minggu dan tiap ada libur hehe (jadi gak berasa tinggal jauh). Kuliah, 4 tahun, di Jakarta. Dan sekarang.... ya mesti pindah lah. Wong saya kerja di Bekasi. Pindah itu super mager. Tapi sebenarnya harus pindah. I've been living in Jakarta for 4 years. 4 years is more than enough. Saya harus pindah. Ke Bekasi. Hahaha. Iya, Bekasi. Menantang banget. 
Di Jakarta, kosan kemarin bener-bener ga ada duanya. Pertama: Mba Eci dan Opung yang baik dan caring banget. Saya sakit, Mba Eci yg riweh nanyain makan. Kalo lagi laper tapi males beli dan masak, Mba Eci nawarin nasi. Ac gak dingin, kamar kemasukan tikus, opung urus. Ah :')
Kedua: Strategis. Keduanya itu lo yang bikin mikir berkali kali dan gagal move out berkali kali juga. Oya soal lokasi, saya sampai-sampai ngayal, kalau punya tempat tinggal di Jakarta, saya maunya di Menteng Atas. 
Dan, ketika harus pindah ke Bekasi. Duh. Gimanaaaa.. Nanti susah ke tempat-tempat menyenangkan dan biasa saya kunjungi di Jakarta. Ya walaupun jarang kemana-mana juga sih sebenernya, cuma the feeling of being close with places you wanna (and used to) visit is unexplainable hahahaha. Jadi, ya, ini tantangannya. Mengalahkan perasaan gak bisa move on dan mulai fokus ke realita bahwa kosan di Bekasi jauh lebih murah, jauuuh lebih dekat ke tempat kerja dan berarti juga saya bisa jauh lebih fokus kerja bukannya buru-buru terus soalnya pengen cepet sampai kosan. Iya, saya akan pindah akhir minggu ini. No more excuse.

3. Learn some story telling skill
Walaupun cuma ngedongeng sesekali dan buat kelompok kecil anak-anak. Daripada pulang kerja terus tidur doang. Man gue baru 23 ya, energinya masih banyak. Masa dipake tidur doang. Yaampun malu...

4. Read more books
Belakangan enggak update gitu. Mainnya sama sosmed doang sih. Gak mutu emang :( saya jadi gak asik kalo diajak ngobrol. Cetek.

5. IELTS & GMAT prep
The sooner the better. Mau sekolah lagi. Semoga tahun depan :)

6. Get lost often.
Udah lama gak kemana-mana sendirian. Jangan-jangan sekarang udah lupa diri. Duh!

***
Playlist of the month
I believe that one of the easiest way to understand someone is by listening to the song they listen. Kebiasaan saya sih, setelah dengerin lagu-lagu yang mereka dengar, saya bisa menebak-nebak dan jadi terjebak. Entah lagunya yang malah jadi playlist saya, bisa juga sayanya yang kebawa. Duh. 
And that's what happened to me this month. I'm stuck and drown. But at the end, I decide to start over my playlist. 

Ngomong-ngomong soal playlist, favorit saya masih "Young, Wild & Free"-nya Spotify. Habis itu, karena habis dengerin playlist orang, saya 'pulang' ke station-nya Barasuara dan The xx, dan jadi suka main ke station-nya Elephant Kind. Atau dengerin 1-2 lagu dari Tame Impala.
Januari memang terasa begitu cepat. Tapi saya banyak belajar. Terutama tentang pentingnya sabar dan menahan diri. Januari, rasanya saya begitu tidak terkendali, mengacaukan banyak hal yang seharusnya berakhir menyenangkan. 

I put my hope higher now! 

See ya in the next post.

Bekasi, 26/01/2017 12:55