Sunday, December 29, 2019

2019: Sekali Menjadi Mahasiswa

2019 adalah tahun yang unik karena beberapa hal baru yang cukup signifikan terjadi di tahun ini. Mulai dari jalan-jalan ke Oman, magang di start-up, dan akhirnya berangkat ke Sydney untuk kuliah S2. Oh ya, 2019 saya masih suka menang giveaway! Sekali di awal tahun, voucher belanja dari Sensatia Botanicals. Kemudian sekali lagi di akhir tahun, give away hari ibu dari The Body Shop Indonesia hahahahah. Keberuntungan saya masih berlaku!!
Quadrangle, taken during my first weeks of T3 in UNSW
Highlight utamanya tentu saja pada bagian sekali lagi menjadi mahasiswa dan kali ini di luar negeri. Bagi saya, hal ini kadang masih terasa tidak nyata. Tidak pernah terbayangkan kalau saya akan kuliah S2 secepat ini, di luar negeri pula. Ah, gila sekali. Tapi sejujurnya lebih gila lagi perjuangan bertahan melewati trimester akademik pertama saya di UNSW. Meskipun kami sudah dibekali dengan sangat cukup saat Pre-Departure Training, mengalami semuanya secara langsung tetap saja sensasinya berbeda. He he. Saya berencana menulis detail cara-cara bertahan melewati trimester akademik pertama sebagai mahasiswa S2 pada post terpisah nanti. 

Akhirnya setelah semua drama personal dan akademis juga ketakutan berlebihan akan kegagalan akademis, saya berhasil melewati trimester akademik pertama sebagai mahasiswa Master of Commerce! Cukup senang, sih, meskipun tidak terlalu bangga juga karena pencapaiannya juga biasa saja. Terutama karena setelah menyelesaikan ujian akhir, saya merasa seharusnya bisa mengusahakan lebih banyak untuk hasil yang lebih memuaskan. Tapi seperti kata Bapak dan Ibu saya, ini cukup bagus sebagai permulaan dan saya pun berjanji untuk lebih bekerja lebih keras pada trimester-trimester berikutnya. 

Dengan alasan di atas, salah satu resolusi 2020 saya adalah: 
1.  Lulus dengan outstanding, mengejar High Distinction pada minimum 4 dari 6 sisa mata kuliah, untuk menantang batas diri. 
Ini cukup beralasan karena tahun 2019 saya cukup santai, memang sih hasilnya cukup baik saja, tapi rasanya ada yang kurang saat sampai di penghujung. Kurang bergelora he he.

Tidak heran sih, lihat saja resolusi 2019 kemarin, sangat...tidak seru, tidak menantang.

"Karena 2019 adalah chapter baru hidup, saya berharap 
1. Keberangkatan ke AU bisa berjalan lancar -- alhamdulillah lancar meskipun drama. tapi kenapa saya menulis ini sebagai resolusi ya? Aneh
2. Menjadi master students yang aktif dan outstanding (learn a lot of new skills in programming, to be a communicative student, get a cool internship) -- I did an internship in Waste4Change -- before I started my study -- and that's cool! Tapi no programming skills earned yet and still not that communicative although my group members said that I'm friendly :))
3. Membuat banyak koneksi baru!! -- i made some good connection, but still not as many as I expected. But then, i started to understand that I'm an introvert ._.
4. Strawsellate bisa jalan sendiri -- nah, i closed it down. this is the hardest part of 2019!! Ditutup karena Strawsellate terlalu kecil untuk diurus orang lain dan saya sayang sekali seperti anak sendiri. Jadi tidak mau sembarang titip.
5. Nonton banyak konser! --> Disiplin secara finansial: mulai menabung. (Update 13/1/2019) -- cuma nonton Rich Brian di Sydney, sudah mulai menabung meskipun masih sedikit.
6. Ke NZ -- pindah jadi akhir tahun ini.
7. Laptop baru -- sebenarnya bingung kenapa nulis ini di resolusi, padahal kan memang sudah jelas-jelas direncanakan dalam daftar belanja. 
8. Membuat program yang bermanfaat untuk kampung -- hehe, belum"
Selain soal akademis, di tahun 2020 saya mesti kembali memikirkan persiapan karir. Jika semuanya lancar, Desember 2020 akan menjadi akhir perkuliahan saya. Setelah itu saya akan kembali ke Indonesia untuk bekerja--setidaknya ini yang saya pikirkan saat ini. Meskipun tidak menutup diri juga untuk kemungkinan bekerja di negara lain (jika ada). Untuk saat ini, saya masih fokus pada tawaran kembali ke perusahaan lama dan juga untuk menjadi dosen. Saya berharap bisa melakukan keduanya secara bersamaan. Apakah mungkin? Tidak tahu juga sih, belum ada ancang-ancang resmi he he. 

Dengan ini, resolusi karir 2020 saya adalah:
2.  Mendapatkan pekerjaan baru
3. Bekerja untuk perusahan/organisasi yang menghargai -- atau setidaknya tidak bertentangan -- dengan nilai-nilai pribadi saya.
4. Mendapat tawaran mengajar di kampus secara resmi.

Selanjutnya urusan senang senang. Tidak muluk-muluk, resolusi jalan-jalan 2020:
5. Mengunjungi pantai-pantai cantik di Sydney dan mengambil foto setiap pantai yang saya kunjungi. Akan dibuat kolasenya di akhir tahun 2020.
6. Mengunjungi pulau Tasmania.
7. Menghadiahi diri dengan liburan ke New Zealand setelah kelulusan.

Sepertinya itu saja sih resolusi 2020 saya. Saya berusaha untuk membuatnya se-achievable-yet-still challenging mungkin. Oh ya, resolusi tahunan ini memang rutin saya post setiap tahun sedari 2016 dan rasanya ini sangat membantu mengingat apa yang dilakukan sepanjang tahun yang lalu dan apa yang ingin dicapai selanjutnya. Iya, sebagai pengingat untuk tahun tahun berikutnya juga. 

Oh ya, kali ini saya juga tidak bercerita banyak soal tahun ini karena memang sebagian besar isinya soal kuliah lagi (dan sudah saya tulis beberapa post soal itu).

Selamat tahun baru 2020! Semoga kamu juga bersemangat menyambut 2020 ya :)
Readmore → 2019: Sekali Menjadi Mahasiswa