Thursday, December 4, 2014

Belajar Ikhlas

Dulu, guru agama saya waktu SMP pernah menceritakan tentang tingkat keikhlasan seseorang. Menurut cerita beliau, ada 4 tingkatan keikhlasan seseorang -- saya hanya ingat 3 diantaranya.
1. Orang yang menyalahkan orang lain atas hal yang terjadi padanya
2. Orang yang menyalahkan diri sendiri atas hal yang terjadi padanya
3. Orang yang menerima bahwa setiap hal yang terjadi adalah karena itu harus terjadi -- selain juga karma tentunya.

Paling baik tentu mereka yang tidak menyalahkan baik orang lain maupun dirinya sendiri atas apa yang terjadi, melainkan menerima semuanya sebagai hal yang harus terjadi.

Contoh umum masalah keikhlasan di atas adalah kekecewaan. Kecewa biasanya terjadi karena kita punya harapan yang lebih tinggi daripada yang kita terima. Ketika seseorang bilang kalau kita membuatnya kecewa, bukan hal yang tepat untuk kita menyalahkan diri sendiri. Jangan salahkan orang lain saat dia tidak bisa memenuhi harapan kita. Ingat, kita yang memilih untuk menaruh harapan pada mereka. Jadi saat kita kecewa, salahnya tidak pernah sepenuhnya ada pada orang lain, sebagian juga ada pada kita.

Saya menulis ini untuk seorang teman yang sedang berpikir kalau dia sudah sangat mengecewakan seseorang dan tidak pernah sadar bahwa yang dia lakukan tidak seburuk itu. Untuk seorang teman yang terperangkap paradigma bahwa kekecewaan disebabkan hanya oleh aksi di satu pihak, paradigma bahwa 'korbannya' sangat lemah dan tidak berdaya dan tidak seharusnya dikecewakan. Untuk seorang teman yang lupa kalau setiap orang adalah pengambil keputusan untuk setiap tindakan yang diambilnya--termasuk tidakan untuk bertaruh harapan.

Every single thing that happen to us is just a lesson to make us better.
Life will be much happier if we can let go either the good or bad thing that passing by. Basically, they're passing by just to see if we're alive or not :D

Good night!
Readmore → Belajar Ikhlas