Monday, August 14, 2017

BFLDP 2017: A Personal Point of View

Bakrie Future Leader Development Program (BFLDP) adalah semacam program Management Trainee (MT) yang dirancang selama setahun. BFLDP dijalankan lewat Bakrie Solusi Strategis (BSS) dari proses rekrutmen hingga trainingnya. Program ini sudah dimulai sejak Juni lalu. 
Poster Rekrutment BFLDP 2017
Sekitar bulan maret, grup chat teman-teman kuliah saya agak ramai dengan poster di atas. Sangat menarik waktu itu grup perusahan yang membeasiswai kuliah kami sampai lulus membuka program popular bagi anak baru lulus: Future Leader Program. Waktu itu masih ada dalam masa-masa gencar (sebagian dari) kami mencari kerja karena baru lulus. Banyak teman-teman yang mendaftar, saya juga sebenarnya cukup tergoda. Terus terang saja, ini kan program punya perusahaan induk, pasti kesempatan yang ditawarkan jauh lebih besar, pikir saya waktu itu. Padahal, saya sudah bergabung lebih dulu dengan program MT Bakrie Pipe Industries (BPI) sejak September 2016. Oh jelas, godaannya cuma sebatas ingin, tidak sampai benar-benar mendaftar. (Karena di sisi lain, program MT BPI punya ikatan dinas dan sistem penalti yang tidak memungkinkan saya untuk loncat begitu saja, hehe).

Tanpa disangka-sangka, di bulan Juni saya mendapat email dari pihak HRD BPI dan juga BSS yang isinya kami (MT se-BPI raya) diundang mengikuti Kick-off BFLDP dan otomatis menjadi peserta BFLDP 2017.

Awalnya sih agak kurang ngeh kenapa kami bisa jadi peserta BFLDP dan bingung bedanya dengan program MT yang sudah kami jalani dan akan segera berakhir di akhir Agustus ini. Awalnya agak khawatir, apakah kami yang sudah jalan hampir setahun ini harus mengulang program serupa.

Tapi setelah Kick-off, akhirnya paham juga maksudnya apa.

Jadi, BFLDP sudah ada dari tahun-tahun sebelumnya. Namun, BFLDP pada tahun-tahun tersebut hanya berfokus untuk memenuhi kebutuhan perusahaan induk kami. Setelah melalui berbagai pertimbangan seperti perlunya hubungan erat antar-unit usaha sedari awal, maka diputuskanlah 2017 menjadi tahun dimana program serupa diseluruh unit dilebur menjadi satu dan dikelola oleh BSS. Ada 24 orang peserta program dari berbagai unit tahun ini yang rata-rata adalah fresh graduate. Adapun unit yang bergabung dalam BFLDP 2017 adalah Bakrie Autoparts, Bakrie Building Industries, Bakrie Indo Infrastructure, dan Bakrie Pipe Industries. Saya dan teman-teman MT BPI yang sedari awal diseleksi dan mengikuti program yang dikelola secara mandiri oleh HRD unit pun jadi diikutkan BFLDP.

Ekspektasi terhadap program ini terkskalasi cukup tinggi pada saat Kick-Off. Ada Pak Irwan Sjarkawi, Preskom Bakrie Brothers. Ada Chief dari tiap unit. Ada pemaparan strategis tentang grup Bakrie ke depannya. To be honest, I never expect they took the program this serious.

Program ini dibagi menjadi beberapa tahap: Personal development training, Inter-unit field visit, in class training for marketing, operations, and finance, dan tentu on the job training. Setiap kuarter akan ada presentasi tentang progress program dan project dan dievaluasi. MT angkatan saya di BPI hanya mengikuti 2 tahap saja: Personal development training dan inter-unit field visit. Ini karena kami sebelumnya sudah mendapatkan materi in class di pabrik oleh manajer masing-masing yang dinilai cukup setara dengan in class training BFLDP (agar tidak dobel).

Saya baru saja menyelesaikan personal development training terakhir Rabu kemarin. And it was higher than my expectation! All of it!

Training pertama yang kami terima setelah kick-off adalah “Effective Self Management”. Materinya dari membangun komunikasi efektif, human relation, mengelola konflik, hingga mengelola waktu. Bagian favorit saya jelas soal komunikasi dan human relation. Saya cukup bermasalah dengan kedua hal tersebut. Percaya atau tidak, training kemarin benar-benar mengajarkan banyak hal dalam membangun human relation dan komunikasi lebih baik. Tentang bagaimana mengenali siapa yang saya hadapi dan bagaimana berkomunikasi dengan orang tersebut. Dulu sih, seringnya terlalu egois dengan ‘bodo amat’. Sekarang jadi lebih peduli dengan detail-detail tentang lawan bicara hehe. Hopefully I can always apply it better and better. Bagian menyenangkan lain tentu saja bisa kabur dari rutinitas pabrik selama 4 hari penuh (1 day kick-off preparation + 1 day kick-off + 2 days training). Saya selalu suka training karena berarti bisa rehat dari urusan pabrik hahaha. Mei kemarin juga saya diberi kesempatan training Production/Operation Planning and Inventory Control di Menteng seminggu penuh, senangnyaaaa.

Personal development training kedua (atau terakhir) adalah tentang Presentation Skill. Ini juga bagus sekali. Trainernya adalah chief HRD BA, Pak Rida Jacobalis. Saya pikir training ini akan jadi “begitu saja” karena sebelumnya saya pernah ikut seminar macam ini di kampus tapi sayang tidak banyak yang didapat. But, hey, ternyata ini beda! Detail sekali, dari anjuran penggunaan visual aids seperti teknis desain presentasi, cara berdiri, cara bicara, cara menjawab pertanyaan, pentingnya pembuka dan penutup presentasi yang berkesan, sampai anjuran grooming. Dulu-dulu saya selalu merasa presentasi saya sudah cukup bagus. Tapi training ini akhirnya bikin kepercayaan diri saya yang ketinggian itu langsung turun drastis. Baru sadar kalau presentasi saya kacau sekali selama ini. Bicaranya terlalu cepat, acak-acakan, kurang terstruktur, kurang detail (karena selalu merasa audience paham apa yang saya bicarakan). Setelah dicekoki latihan dan teori di hari pertama, hari kedua kami dihabiskan untuk presentasi betulan tentang unit masing-masing, satu-per satu. 8 menit presentasi, 2 menit tanya jawab. Dengan penampilan rapih dan wajib improving dari presentasi awal.


A post shared by Kadek Dwika (@yundarani) on
Presentation Day

2 hari setelah training, kebetulan saya mengisi acara untuk orang tua dan calon mahasiswa baru di kampus. Hari itu saya memperhatikan Ibu Ananda, seorang dosen Ilmu Komunikasi dan juga Kepala Bagian Marketing kampus, saat membuka sesi beliau menggunakan menjawab pertanyaan persis seperti yang diajarkan Pak Rida saat training. Listen, Rephrase, Check, Answer, Confirm. Begitu juga saat Pak Boy, dosen Business Information System ketika beliau menjawab pertanyaan. Woahhhh. Tapi ya, ternyata susah untuk secara tertib menjawab pertanyaan dengan metode itu. Saat saya presetasi di depan mereka, tetap saja lupa me-rephrase and check the question dan confirm the answer. Tapi cukup oke lah, hari itu saya berhasil sedikit mengerem kecepatan bicara dan sudah agak lebih detail bicaranya.

Satu lagi manfaat lain dari dileburnya program ini adalah kami jadi tau lebih banyak tentang unit lain yang ada di Grup Bakrie. Selama 9 bulan MT sebelum akhirnya masuk BFLDP, yang saya tahu ya cuma BPI. Saya tahu unit lain hanya sebatas nama perusahaannya saja. Di BFLDP, lewat field visit kami dibawa mengunjungi pabrik-pabrik yang dimiliki oleh unit. Kami diajak melihat langsung proses casting di BA, proses machining di BMC, proses produksi Harflex dan Versa di BBI, dan tentu proses produksi pipa baja di tempat kami. Insight-nya: banyak yang dikerjakan, grup ini adalah satu keluarga yang cukup besar.


Field Visit to Bakrie Autoparts
Dan setelah semua training dan program yang hampir selesai ini, saya berharap semoga tidak sia-sia apa yang mereka investasikan pada saya, sebagaimana juga semoga tidak sia-sia waktu yang saya habiskan di sini.
Wish me luck!

P.S.
Tulisan ini hanyalah sebentuk excitement saya terhadap program yang sedang saya jalani.
P.P.S
Program saya akan berakhir akhir bulan ini. Belum bikin laporan. Sebenarnya sih daripada saya menulis panjang lebar di post ini harusnya saya menulis laporan akhir. Tapi ya, sama seperti permasalahan menulis skripsi, rasanya malas sekali. Ugh.

Harapan Indah, 13 Agustus 2017 10:44 PM


Readmore → BFLDP 2017: A Personal Point of View