Tuesday, January 13, 2015

I Demand Food!

Hari ini adalah 6 hari sebelum keberangkatan saya untuk main ke Yogyakarta. Besok saya masih harus ujian sampai Jumat. Masih ada 5 mata kuliah dan seperti biasa, jenuh. Karena di semester  5 ini ada 9 mat akuliah yang saya isi di KRS, jadilah terseok-seok begini kalau sudah musim ujian. Bukan karena susahnya, tapi karena kuantitasnya. Banyak sekali ujian yang harus dihadapi hahaha.

Ngomong-ngomong soal ujian, dunia penerbangan komersial negara ini juga sedang diuji, atau lebih spesifik lagi yang ingin saya bicarakan adalah Bapak Ignasius Jonan, Menteri Perhubungan Republik Indonesia. Setelah kecelakaan yang dialami salah satu pesawat Airasia, Pak Menteri disorot media untuk berbagai hal. Banyak sekali berita tentang beliau marah-marah karena pilot penerbangan pesawat yang jatuh itu tidak melakukan face-to-face weather briefing, atau berita tentang kebijakan Kementerian Perhubungan mengenai penghapusan tiket pesawat murah.

Banyak sekali orang yang langsung menghujat beliau atas dua berita yang saya sebutkan tadi. Tapi, alangkah baiknya kalau kita tidak semerta-merta berpikiran negatif pada beliau atau siapaun yang tengah diserang oleh pemberitaan yang kurang baik. Harus disadari bahwa selalu ada dua sisi dari suatu hal, baik dan buruk, menyenangkan dan kurang menyenangkan, dan lain sebagainya.

Tindakan marah-marah Pak Menteri ada benarnya kalau kita berkaca pada Jepang. Dosen saya senang sekali menceritakan pengalamannya selama beliau kuliah di Jepang. Salah satunya adalah di sana sangat dibudayakan untuk meyakinkan bahwa sesuatu telah dilakukan. Misalnya, ketika mematikan lampu di kelas, seseorang juga harus menyebutkan bahwa lampu itu mati sehingga tidak ada lagi kejadian di tengah jalan dia bimbang apakah lampunya sudah dimatikan atau belum. Atau cerita tentang petugas yang harus menyebutkan warna lampu yang menyala bukan hanya memencet tombolnya saja.

Mungkin begitu pula dengan para pilot yang sudah seharusnya menghadiri brifing cuaca sebelum berangkat. Tujuan diadakannya briefing cuaca mungkin adalah untuk meyakinkan mengenai prakiraan cuaca yang akan dihadapi penerbang yang tidak cukup hanya sekedar melihat rekap data cuaca online.

Untuk berita kedua, bisa jadi benar kebijakan itu prematur. Saya sendiri sebagai mahasiswa rantauan yang moda transportasi utama untuk pulang kampung adalah pesawat terbang tentu merasa agak berat jika tidak ada lagi tarif promo. Apalagi para backpacker di luar sana yang memang sangat mengandalkan tiket promo untuk mewujudkan rencana jalan-jalan mereka. Tapi sekali lagi, selalu ada sisi yang lain yang harus juga dilihat. Mungkin Kementerian Perhubungan punya pertimbangan yang lebih matang tentang kebijakan ini. Saya juga belum baca lebih jauh.

Saya sendiri bukan orang yang mengikuti setiap potong berita yang dirilis oleh media  karena saya agak kesal dengan pemberitaan media yang sering kali tidak berimbang, hanya ingin menjual berita. Tapi pesan moralnya adalah sebelum kita terlalu jauh membenarkan ataupun menyalahkan sesuatu, ada baiknya kita lihat sisi lainnya. Selalu ada sisi yang lain. Selain itu, kalau memang hati sudah bulat untuk memihak, pastikan kalau bukti atau setidaknya analisis sudah cukup. Jangan hanya karena membaca suatu artikel yang isinya opini penulis semua lantas kita langsung terpengaruh tanpa punya analisis sendiri. Analisis yang kita buat juga jangan melulu bawa hati dan emosi, silakan tools analisis yang anda dapat semasa sekolah atau kuliah dipergunakan. Bisa yang sesederhana 5W1H dan 5Whys, atau tools analisis lain yang lebih wahid lagi. Jika analisisnya sudah terstruktur, tempat untuk pengaruh berlebih dari hati dan emosi bisa dikurangi hehe.

Harus disadari bahwa setiap suara kita akan memberi pengaruh pada arah suatu berita karena di jaman yang sosial media sudah menjadi asupan informasi bagi sebagian besar orang ini, setiap informasi yang kita bagikan bisa membawa dampak berkali lipat tanpa kita sadari. Maka dari itu, pintar pintarlah memilih informasi yang akan kita dukung dan sebarkan.

Selamat malam J

Note: Judul di atas tidak ada hubungannya sama sekali dengan isi tulisan ini. Saya memberi judul seperti itu semata-mata karena saya sedang sangat ingin ngemil sebelum menulis. hehehe
Readmore → I Demand Food!

Monday, January 5, 2015

Happy New Year!

Dua minggu lagi saya pulang ke Bali. Dua minggu ini saya masih harus ujian akhir semester 5 dulu. Hari ini sudah hari ke lima di bulan pertama tahun 2015.

Hi!

Sebelum tahun 2014 habis kemarin, sebenarnya saya sudah ingin menulis seperti yang dilakukan orang orang. Menulis tentang pencapaian di tahun 2014, resolusi 2015, refleksi diri selama setahun kemarin, dan lain-lain. Sayang sekali saya baru sempat menulis malam ini, di tengah-tengah waktu belajar saya untuk ujian besok siang -- seperti biasa.

2014 kemarin saya nobatkan sebagai "The Most Enjoyable Year". Rasanya di tahun itu saya menikmati setiap bagiannya. Padahal, saat malam pergantian tahun dari 2013 ke 2014 saya menangis keras karena kesal because I was so jealous on my crush hahaha. 

I got a lot of first-time-experiences in 2014. Here they are:
1. Watching Taylor Swift concert live in Jakarta
2. I visited Lombok and Gili Trawangan
3. Snorkeling (in Menjangan island)
4. Java -- Bali by rail and sea, solo trip! 
5. "Mapayas Deeng" - put Balinese make up and costume for "Ngaben" ceremony
6. Watching live soccer match (Indonesia vs Syria)
7. Able to play guitar and ukulele although only for some keys, hehe.
8. Got my first 100 for final score without doing the test! (i successfully do the coding challenge given by my lecturer) 

It was also a very prosperous year to me. Thank you, mom, dad, kak Inda, and Kak Bayu.

Selain hal-hal yang memang tiba-tiba popping from my head and the universe conspires to make it happen trough the people arround me, beberapa target 2014 juga saya tercapai dengan baik. Tapi ada juga yang memang belum tercapai dan ada juga yang sengaja dihapus dari daftar, hehe.

Untuk tahun 2015 ini, I haven't made the list. 
But this is what I hope to achieve around Jan-Feb.
1. Starting the year with flawless GPA of 4.0 (good luck for my finals)
2. Visiting Sumatera Barat before intern in Sumbawa.



I'm going to Yogyakarta this month btw :D

Buat saya, my live goal is to be happy.
2014 brought so much happiness to me. I am very grateful for that.

Terima kasih untuk semesta atas segala macam karyanya yang memberikan banyak sekali kebahagiaan untuk saya.


Readmore → Happy New Year!