Showing posts with label happy. Show all posts
Showing posts with label happy. Show all posts

Sunday, July 30, 2017

Dari The xx sampai ERK

Konser pertama yang ditonton di tahun 2017: The xx Live in Singapore! Hoaaaah. Saya sudah mendengarkan the xx sejak beberapa tahun lalu. Mungkin ketika awal-awal kuliah, tepatnya lupa. Dari kali pertama suka The xx sampai sekarang pun, saya belum pernah bertemu teman yang juga suka dengan band asal Inggris ini.

Jujur saja, saya bukan fans berat The xx. Tapi memang musik mereka bagus dan saya suka sekali. Kebetulan ada kesempatan mereka manggung di Singapura. Pikir waktu tahu mereka akan muncul di negeri seberang sesederhana “oke, ini alasan bagus buat ke Sg. Berangkat ah.”

Jadilah di awal April, satu tiket dibeli online, tepat di hari dan jam pertama penjualan tiket mereka. Hahaha.


Menonton band kesukaan di negara orang adalah pengalaman baru. Saya sampai venue 15 menit lewat dari jam yang tertera di tiket. Beruntung ternyata yang sedang di panggung masih opening act: Sampha. Setelah menemukan tempat duduk, awalnya agak canggung karena di sebelah kiri dan kanan adalah pasangan. Hahaha! Okay, saya mencoba embracing the ambience. Tapi entah kenapa tetap terasa kurang nyaman. Terlebih, setelah opening act selesai tampil, ada jeda sekitar 30 menit. Mulai tidak sabar.


Oh ya, mungkin saya yang cupu, saya baru tahu kalau di sini orang-orang menonton konser itu sambil minum bir yang memang dijual penyelenggara. Minum bir dan sibuk ngobrol-ngobrol, setidaknya di waktu-waktu awal sebelum The xx keluar. Rasanya seperti band yang sedang main di panggung cuma backsound mereka.


Entah memang tipe konsernya yang seperti itu dan saya yang kurang cocok. Atau mungkin memang konser kemarin kurang bagus. Saya sebenarnya berharap lebih banyak. Sayang sekali aura magis konser yang bikin merinding itu baru bisa dirasakan di akhir ketika mereka mebawakan ‘Angels’. Dan, mereka mainnya singkat sekali Cuma sekitar 1 jam. Huahhhh. Terlalu sebentar.

Dulu waktu nonton TS di Ancol (walaupun saya bahkan bukan pendengar TS dan penontonnya kebanyakan masih bocah), kok rasanya lebih hype ya. Atau waktu konser SHJ (waktu itu saya fangirl!). Beuh, itu lebih gila lagi letupan-letupan kebahagiaan waktu nontonnya.

Tapi saya sih sama sekali tidak menyesal datang ke Sg. Ada cerita tentang perjalanan dan menikmati negara-kota ini dalam waktu kurang dari 8 jam yang malah lebih seru dari cerita soal konser (post terpisah, setelah ini).

***

Omong-omong, saya bukan maniak konser, juga bukan penggemar berat Efek Rumah Kaca. Tapi, lagi lagi memang karena kesempatan yang saya punya cukup bagus, Selasa malam saya nonton the xx, Rabunya saya nonton ERK di Kuningan City. Kebetulan sekali.

Padahal, tiket 'Tiba Tiba Suddenly Konser Again' ERK ini dijual hanya 3 jam sebelum konser langsung di venue. Gila. Mana mungkin saya akan susah payah sebanyak itu buat menonton band yang cuma sekadar saya dengar. 

Saya jadi nonton konser maraton. Macam pencinta musik padahal aslinya cuma mba-mba pabrik yang kebetulan dengar band-band indie, yang dengan konspirasi semesta membuatnya bisa ada di konser-konser hype itu. Bahahahha. Credit to teman kantor yang hobi meracuni saya dengan segala macam selera musiknya dan antri tiket ERK buat kami.

***

Saya datang ke venue langsung dari CGK tanpa ekspektasi apa apa. Pertama memang karena cuma intens mendengarkan 1 album lama ERK saja. Kedua karena album terakhir mereka susah didengarkan. 

Penampilan mereka dibagi menjadi 2 sesi dengan total durasi sekitar hampir 4 jam. Sesi pertama mereka membawakan lebih banyak lagu-lagu di album barunya. Bisa ditebak, saya kurang paham. Tapi karena penontonnya larut sekali, saya jadi menikmati menjadi bagian dari larutan penonton dalam lagu lagu ERK. 

Nah, sesi kedua mereka mebawakan lagu dari album-album yang dulu memang saya donlot dan dengar dengan frekuensi yang cukup banyak hahaha. I sing along! 

Ada banyak lagu-lagu yang dulu cuma sekadar didengar selewat jadi didengarkan lebih serius setelah konser ini. Saya jadi jatuh cinta dengan 'Melankolia' dan 'Biru'. Padahal dulu mungkin tidak pernah sadar lagu ini ada. 

Ternyata ERK lebih bagus daripada ekspektasi saya. Walaupun dulu (dan sekarang pun kadang masih) sering sinis dengan liriknya.

Ada banyak isu sosial yang mereka angkat, bukan lagu cinta melulu. Seandainya mereka yang mendengarkan bisa lebih serius memaknai lagu-lagunya (bukannya hanya sekedar menyanyi ketika konser), pasti efek baiknya akan bisa lebih besar.

Lagu-lagu mereka bercerita tentang banyak hal. Saya jadi berpikir, apakah mereka yang mendengar benar-benar paham? Atau cuma sekedar membeo (seperti juga saya kemarin-kemarin)?

video credit: Mas Dimas.

Terlepas dari segala skeptisme saya, harus diakui kalau ERK menghasilkan karya-karya bagus. Jika ada kesempatan, rasanya tidak akan berpikir dua kali untuk datang lagi.

***

Random fact:
Karena semalam sebelumnya juga menonton konser, saya jadi memperhatikan perbedaan antara keduanya. Perbedaan the xx kemarin dengan ERK hari ini selain karena skala konser dan tipe venuenya adalah hal-hal yang dilakukan penonton saat menunggu konser dimulai. Di sg kemarin, orang-orang minum bir dan ngobrol di dalam venue (gate sudah dibuka sejam sebelum konser dimulai). Di jkt, orang-orang merokok dan ngobrol di luar (karena gate baru dibuka sesaat sebelum konser dimulai). 

***

Menonton konser memang cuma kebutuhan tersier. Bukan hal mandatory dilakukan agar bisa bertahan hidup. Tapi, menonton konser adalah salah satu hal menyenangkan yang bisa dikerjakan untuk lebih menikmati hidup. Sama seperti travelling, atau menonton bioskop. 

Sudah datang ke konser apa tahun ini?

Bekasi, 29 Juli 2017 10.57 PM
Readmore → Dari The xx sampai ERK

Tuesday, October 18, 2016

Pengalaman Pertama Booking Apartemen dengan Airbnb

Sederhananya, Airbnb adalah sebuah situs yang menjadi tempat untuk memesan berbagai jenis akomodasi mulai dari shared-room, whole apartment/house, hingga kastil! Akomodasi tersebut dimasukkan ke list Airbnb langsung oleh pemiliknya. Mirip bukalapak/tokopedia, tapi jualannya adalah produk akomodasi. Airbnb sudah beroperasi di lebih dari 191 negara dan 34.000 kota. Indonesia adalah salah satunya.



Dulu kalau kita bepergian ke luar kota, biasanya yang terpikir untuk akomodasi adalah hotel. Kalau perginya ramean dengan keluarga, terpaksa harus book 2 kamar atau suite yang harganya selangit. Gak pernah kepikiran deh buat sewa apartemen harian (karena enggak tahu ada yang kayak gitu/gimana cara book-nya). Well, lewat Airbnb kita menemukan apartemen 2 bedrooms lengkap dengan berbagai fasilitasnya termasuk kitchen (dan segala perlengkapan basic-nya, tergantung apartemen), ruang tengah, dan fasilitas bawaan apartemen lainnya dengan harga yang sangat terjangkau bahkan lebih murah dibandingkan dengan harga sewa 2 kamar hotel. 

Jadi minggu lalu saya book 2 bedrooms apartemen di kawasan Rasuna Said, Kuningan dengan harga cuma 700ribuan semalamnya! Sedangkan kalau pesan hotel paling murah di daerah ini sekitar 500ribuan semalam sekamar. Tanpa kitchen, tanpa ruang tengah. Bagi saya sih ini sangaaaaat menguntungkan! Lokasi premium dengan harga sangat affordable.

Intinya, di sini pilihannya beragam. Dari yang affordable sampai yang lux dan harganya mahal. Cuma ya menurut saya harganya relatif lebih murah dibandingkan harga-harga hotel gitu hehe (mengingat fasilitas-fasilitas yang bisa didapat juga).

Penampakan apartemennya seperti ini:

Ruang Tengah
Kitchen Area
Main Bedroom
Taman
View from balcony
Selanjutnya poin plus lain adalah kemudahan proses booking. Prosesnya mirip dengan proses pesan hotel di Agoda, bedanya adalah di Airbnb ada bagian kita mengontak langsung pemilik akomodasi untuk menanyakan ketersediaan di tanggal yang kita mau atau pertanyaan-pertanyaan lain tentang unitnya. But trust me, bagian ini mudah banget kok, semudah chat lewat Whatsapp (di aplikasi airbnb) atau semudah email-emailan (kalau gak lewat aplikasi airbnb/via web). Oya, ada juga akomodasi yang ketersediaannya gak perlu ditanyakan lagi kalau sudah ada tanda 'instant book'-nya.

Poin terakhir--yang ini subjektif banget--adalah 'it feels like home'. Ini sih pengalaman keluarga kami. Selama 4 hari 3 malam apartemennya berasa rumah sendiri. Mungkin karena di unit ini hawa-hawanya ya hawa tempat tinggal (bukan kayak hotel gitu maksudnya) haha. Host juga benar-benar memberika space buat kami. Jadi kami betah banget deh.

Kurangnya airbnb ini cuma satu: bayarnya harus pakai credit card. hiks hiks... Jadi kalau gak punya credit card belum bisa pesan di sini deh..
***
Nah kemarin itu saya book apartemen karena keluarga mau datang ke Jakarta dalam rangka Wisuda saya hihi. Awalnya mau pesan hotel yang agak nyaman gitu di sekitaran Balai Kartini, cuman rasanya kok kemahalan...maklum masih gaji freshgrad belum sanggup hehehe. Akhirnya iseng-iseng deh cek-cek airbnb terus nemu yang di Taman Rasuna, Kuningan. Pas bangettt. Deket sama kost dan saya kenal daerahnya jadi gampang nanti ajak kemana-mana. 

Setelah baca-baca review, banding-bandingin sama hotel dan apartemen lain di Kalibata yang cuma 300ribu semalem lewat olx, akhirnya saya book juga. Prosesnya itu pertama masukkin tanggal yang kita mau, terus ngechat host-nya sekalian dengan inquiry kita (otomatis) soal availability unit dan nanya tentang detail lokasi. Kemarin saya dapet host unit yang ramah dan helpful banget. Jadi dia langsung jelasin lokasi dan fasilitas apartemennya terus ngasih tau soal teknis check in (soalnya kan saya baru pertama kali pakai airbnb jadi agak bingung gitu). Sehari sebelum trip, Pak Vicky (host) ngechat saya, confim jam ketemuan di lobby apartemen untuk check in. 

Pas hari-H, saya ketemu Pak Vicky sesuai janji. Terus beliau ngajak apartment tour dan ngasih tahu informasi lain seperti lokasi minimarket 24 jam, taman yang bisa diakses semua penghuni gratis dan ada kolam renang dan tempat fitness. Di hari itu juga Pak Vicky ngasih tahu teknis buat check-out yang super simpel karena beliau gak bisa dateng hari itu. 

Udah deh. Selesai. Dan kami tinggal di sana 3 malam dengan nyaman. hehehe. Yang paling saya suka dari apartemen ini adalah lokasi dan isinya. Hostnya bahkan menyediakan magiccom buat masak nasi! Hal yang sangaaaaaaat ibu saya suka, jadi beliau bisa masak haha. Bahkan ada mesin cuci juga, jadi kalau tinggal di sini dalam waktu yang cukup lama gak usah susah susah mikirin nyuci di mana. Ohya, mereka juga sudah provide handuk dan air minum.

***

Nah, kalau kalian mau ngetrip pakai airbnb juga, saya punya kode promo buat dapetin potongan harga! Bisa langsung klik di sini atau masukkin kode KADEKD14 untuk dapat potongan Rp295.000 di trip pertama kamu :) Selamat mencoba!

P.S. tarif unit di airbnb itu sebenarnya dalam dolar, jadi kalau rupiah lagi menguat atau dolar melemah, harga-harga unitnya bisa turun deh dalam rupiah. Oh ya, yang di-charge di kartu kredit itu sesuai dengan currency yang kita pilih saat booking kok. 


Bekasi, 18/10/2016 10:34
Kadek Dwika
Readmore → Pengalaman Pertama Booking Apartemen dengan Airbnb

Tuesday, September 13, 2016

Batu Hijau Bootcamp

Meskipun baru beberapa kali membacakan dongeng buat anak-anak, saya rindu mendongeng. Sudah beberapa bulan saya absen di kegiatan-kegiatan Buku Berkaki yang biasanya menjadi media untuk berinteraksi dengan anak kecil. Haha bukan saya suka anak kecil, cuma menikmati masuk dan ikut dalam pikiran-pikiran mereka.

Bulan lalu, setelah lama di rumah cuma liburan dan leyeh-leyeh, akhirnya ada lagi kesempatan main dengan anak-anak kecil lewat kegiatan yang benar-benar tidak terduga: Batu Hijau Bootcamp.

Saya tidak pernah terpikir kalau kami, alumni Newmont Bootcamp dari semua batch akan difasilitasi untuk saling bertemu, mengenal. Umm..bukan cuma bertemu dan mengenal, tapi juga melakukan hal yang lebih bermanfaat: berbagi. 

Batu Hijau Bootcamp adalah perjalanan dari Timur ke barat yang di setiap kota singgahnya para alumni Newmont Bootcamp kota itu akan melakukan aksi sosial bersama. Dimulai dari Sumbawa, Surabaya, Jogja, dan Jakarta. Makin barat, makin ramai. 

Saya mulai ikut dari Jogja. Kami singgah di Yayasan Rumah Belajar Kreatif Kaki Gunung Merapi (YRBK Kagem). Ada puluhan anak-anak usia SD sampai SMP yang aktif datang dan belajar di Kagem. Rata-rata orang tua mereka adalah buruh, referensi jenis pekerjaan yang mereka tahu pun terbatas. Makanya kami diajak kemari untuk berbagi tentang pekerjaan apa yang kami lakukan.

Saya sempat ngobrol dengan beberapa anak-anak di Kagem, katanya mereka suka Kagem karena di sana ada kakak-kakak yang membantu belajar apa saja, ada buku-buku bacaan juga buat mereka. Dari yang saya lihat saat pertama kali menjejak tempat itu ya memang benar, di sana ada kakak-kakak relawan yang rata-rata adalah mahasiswa. Kagem juga punya koleksi buku bacaan untuk walaupun belum banyak. Jalan Kaliurang kilometer 10, masih di kaki Gunung Merapi. Semoga semakin banyak buku yang mereka punya nanti sehingga mereka tak kalah saing dengan teman-temannya di kota besar. Kalau saya ke Jogja lagi, pasti akan mampir ke sana lagi. To drop some books, to read some stories maybe :)
Kalau ada kakak-kakak yang sedang di Jogja, kepo tentang Kagem, mereka punya instagram loh: @kagemjogja.

Hanya sehari di Jogja, perjalanan kami berlanjut menuju Jakarta Selatan. Yayasan Al-Hasyim. Belajar mengetik dan menggambar menggunakan laptop. Yang paling saya ingat di sini adalah seorang anak perempuan kelas 4 atau 5 SD begitu sedih karena pisah kelompok dengan teman sekelasnya. Di kelompok baru ia merasa tidak diterima. Teman-teman kelompok barunya pun memang agak 'susah menerima' anggota baru kelompok mereka ini. Si anak kecil yang sendirian ini awalnya gak mau bicara sama sekali. Saya kira dia bisu selektif *duh, lebay*. Tapi setelah beberapa waktu saya coba ajak bicara, akhirnya dia mau ngobrol sama saya! Seneng! Dia juga bersemangat sekali waktu belajar mengetik namanya. Dan seluruh anggota kelompok ini melakukannya bergiliran :)

***

Senang sekali bisa mengunjungi mereka. Senang sekali berkenalan dengan alumni batches sebelumnya. Senang sekali bisa menjadi bagian kecil dari keluarga Newmont Bootcamp. 

Beberapa momen bisa jadi begitu berpengaruh dalam hidup kita, buat saya momen Newmont Bootcamp adalah salah satunya. 

Berkenalan dan menjadi teman dari orang-orang hebat di bidangnya masing-masing. Melihat dan membaca perspektif mereka. Saya senang, walaupun cuma menjadi tim hore. Mereka menjadi motivasi tersendiri buat saya.


Bekasi, 12/09/2016 22:09

Kadek Dwika

Readmore → Batu Hijau Bootcamp

Tuesday, June 14, 2016

3 Months Internship Summary

Saya tidak pernah menyangka magang akan jadi pengalaman yang begitu menyenangkan. Hingga akhirnya hari ini saya tahu, jika kita magang di tempat yang tepat maka magang tidak akan berakhir sekadar dengan laporan untuk disetor ke kampus.

3 bulan terakhir saya harus pergi-pulang Menteng Atas-Sunter dari Senin-Jumat pukul 07.15-16.15. Yap, saya jadi anak magang! Akhirnya jadi anak magang sungguhan! (mengingat waktu kerja praktik rasanya saya useless begitu cuma ngeliatin orang kerja). 

**Kenapa masuknya pagi amat?
Soalnya saya magang di Divisi Engineering salah satu perusahaan otomotif yang jam kerjanya mengikuti jam kerja plant jadi kerjanya lebih efisien (enggak tunggu-tungguan sama plant).

Magang kali ini pun benar-benar tanpa motivasi khusus semacam buat tugas kuliah. Motivasinya ya sesederhana di semester 8 kemarin banyak waktu luang karena skripsi sudah setengah jadi, daripada guling-guling doang di kosan mending magang (bisa belajar dan dibayar!). 

Awal-awal magang, saya sempat mencoba struggle naik TransJakarta tapi ternyata enggak kuat (2 jam!), akhirnya naik motor (waktu tempuh sekitar 40 menit) sampai magangnya selesai hahaha. Oya, ini juga pengalaman pertama naik motor sendiri di Jakarta dan trayeknya langsung ke Sunter. Jalanan ke sunter itu searah dengan Pelabuhan Tanjung Priok, jadi ya...bisa dibayangkan kalau saingan pemotor pemula seperti saya adalah long vehicle macem trailer yang ngangkut mobil/motor, truk tangki BBM yang GEDE dan kendaraan monster sejenis deh ya. Berat emang persaingannya. Awal-awal naik motor pernah nyasar terus nabrak mobil orang dari belakang sampe jatoh hehe. Awal-awal cuma berani di kiri eh makin kesini udah berani nyelip-nyelip bahkan diantara long vehicle yang lagi melaju. Tsahhhh. hahahah. Menteng Atas - Sunter rasanya jadi gak berat-berat amat.

Kerjaan saya selama magang adalah assisting Mba Isyana to get done all technical administration matters in Engineering Division (ED) semisal urusan travel proposal, settlement, employee attendance, monthly overtime report, dan sebagainya. Kadang ketika orang-orang di ED nanya jurusan saya, mereka wondering kok bisa bisanya magang di Engineering Administration (EA) yang kayaknya enggak nyambung haha. Well, terlepas dari nyambung enggaknya jurusan dan posisi magang saya, I am really grateful buat kesempatan magang ini. Here are the reasons:

- Dapet Mba Isyana as a Mentor/User
Dari Mba Isyana, saya belajar kalau jadi baik dan helpful itu bukan berarti enggak tegas. Menurut saya, Mba Is selalu helpful ke semua member ED, tapi beliau di saat yang sama juga bisa menjaga buat segala pekerjaannya itu tetap tertib. Helpful bukan berarti breaking the rule. Whereas dulu, saya malah suka neglecting rules yang menurut saya remeh. hehehe. Oya, karena kerja sama beliau juga bikin saya semakin ngeh buat kerja secara sistematis dan tracing the root cause of a problem. Di sisi lain, Mba Is juga orangnya santai. Saya jadi gampang izin buat ke kampus atau interview sana sini. Supportive banget. Somehow, she became one of my role models.

- Engineering Div punya atmosfer kerja yang menyenangkan
Saya lumayan sering jalan-jalan ke divisi lain buat anter dokumen ini itu dan lagi lagi menurut saya, ruangan ED auranya beda. Enggak riweh atau kaku. Everyone is very kind, ramah, dan respect & appreciate each other (bahkan farewell anak magang itu diumumin dan dikasih waktu buat short speech yang didenger se-divisi). Oya, di ED juga saya melihat bagaimana orang-orangnya mengucapkan tolong dan terima kasih enggak sekadar buat formalitas tapi beneran tulus gitu, semacam sudah jadi budaya yang gak sekadar dibibir. Di ED juga mungkin karena mayoritas laki-laki, enggak terlalu baperan orangnya wkwk.

- Bisa lihat orang-orang penting kerja dan kenalan sama mereka
Well, mereka seringnya meeting sih. Meeting all day. Habis meeting terus meeting lagi sampai kayaknya waktunya habis di meeting. Terus pernah satu kali salah satu designer mobilnya ngerjain sedikit designnya di meja sebelah saya. Woah! Berasa kayak anak kecil ketemu ultraman! wkwk norak sih. tapi ya... sama kayak waktu pertama kali liat haul truck di Batu Hijau dehh.

(to be continued) 

***

Saya sangat-sangat bersyukur 3 bulan ini dihabiskan di tempat yang tepat. Semoga ini bisa jadi bekal buat saya kerja nanti. hihi.

Terima kasih Mba Isyana, Pak Dedy, Bu Hanna, Pak Samsul, Mas Aji, Mba Wiwid, Mba Ratna, Mas Andre, Pak Ari, Vindy!

See you in the next opportunity! :)





Readmore → 3 Months Internship Summary

Tuesday, February 16, 2016

Tentang #NewmontBootcamp

Definition of Bootcamp form Merriam-Webster Dictionary
Bootcamp yang ini beda, gak seseram kedua definisi di atas kok. Newmont Sustainable Mining Bootcamp diselenggarakan oleh PT. Newmont Nusa Tenggara (PTNNT) dengan tujuan untuk lebih 'memasyarakatkan' tambang. Tambang selama ini dipenuhi dengan stigma negatif karena kurangnya informasi aktual yang diterima masyarakat luas. Dengan tujuan tadi, perusahaan tambang tembaga di Kabupaten Sumbawa Barat ini mengundang berbagai kalangan masyarakat untuk menyaksikan langsung apa yang sebenarnya mereka kerjakan di Batu Hijau Site dan bagaimana pengelolaannya baik dari aspek operasional tambang, pengelolaan lingkungan, dan hubungan dengan masyarakat sekitar.

Saya berkesempatan untuk mengikuti #NewmontBootcamp batch 5 dari tanggal 14-22 Februari mendatang. Selama 7 (+2, hari pertama dan terakhir tidak dihitung karena tidak ada kegiatan, hanya perjalanan menuju Sumbawa dan kembali ke kota asal masing-masing) hari tersebut, para peserta diajak untuk melihat berbagai hal terkait tambang Batu Hijau. Hari ini adalah hari pertama kami. 

Seluruh transportasi dan akomodasi ditanggung oleh perusahaan. Namun yang sangat penting harus diketahui bahwa para peserta tidak dibayar, mereka hanya diharapkan untuk dapat membagi pengalamannya kepada orang-orang. Peserta juga dibebaskan untuk mem-post hal apapun yang mereka temukan di sini. Baik maupun buruk. Saya pribadi sebagai peserta sih dengan senang hati membagikan pengalaman karena menurut saya berbagi hal informatif itu baik. Dan jujur saja foto-foto yang diambil disini terlalu irresistible buat gak dipost di instagram hehehe. 

Tertarik? Lebih baik sih langsung cek di website PTNNT, atau follow akun sosial media mereka di twitter, facebook, dan instagram

Saya saking pinginnya ikut kegiatan ini sampai nungguin sekitar setahunan hehe. Akhirnya kesampaian juga.


Sumbawa, 15 Februari 2015

Kadek Dwika Y.

P.S. tulisan ini dibuat sebagai penjelasan singkat atas tulisan-tulisan saya selanjutnya yang tentang #NewmontBootcamp
Readmore → Tentang #NewmontBootcamp

Tuesday, December 29, 2015

Snorkeling di Menjangan

Jadi begini toh rasanya dikejar deadline tulisan. Well, sebenarya gak ada yang ngejar saya sih. Cuma target ngelarin urusan blog ini adalah prasyarat buat bisa mulai mengerjakan task yang lain seperti proposal tugas akhir dan juga tugas-tugas kuliah lainnya. Hahaha.

Okay, let’s start!

Tulisan saya kali ini adalah tentang #latepost Snorkeling di Menjangan, Bali tahun 2014 kemarin.

Kenapa baru naik?
Karena waktu itu itinerary liburan panjang, gak sampat jadi nulis keburu lupa, cuma sempat post post lucu di sosmed aja hahaha. Tapi gara-gara Mega kemarin habis snorkeling di Pemuteran (sister spot Menjangan yang tapi jauhhhh lebih bagus menjangan) terus ngirimin foto-foto underwaternya, saya jadi gatel kepingin post. Pengen pamer kalau di Menjangan lebih bagus lagi dan Mega wajib kesana. Sama saya. Hahaha.

Nah, buat membuktikan kalau Menjangan itu benar-benar surga buat snorkeling (terutama buat beginner macam saya, yang baru pertama kali snorkeling), nih saya kasih foto-fotonya. Foto ini diambil sama guide kami dengan kamera sewaan. Nyewanya di mereka juga haha.



Udah kebelet pengen ke Menjangan?

Hahahha. Tapi sayangnya bulan-bulan segini tuh musim hujan, jadi kurang disarankan. Paling baik ya pas summer. Mulai Juni sampai September. Atau pas enggak hujan deh intinya. Tau lah ya sekarang musim hujan sudah berubah, dia datang dan pergi sesuka hati gak lagi pakai jadwal.

Waktu itu kami pergi ber 5, total habis sejutaan. Bisa dilihat di gambar kuitansinya. Yang paling mahal ya sewa perahunya, makanya kalo kesini rame-rame, jadi lebih murah. Kalau enggak salah, perahunya bisa muat 8-10 orang loh! Jadi jauh lebih murah kan.
Kuitansi (terbilangnya salah, kami nambah life jacket soalya hehe)

Walaupun bisa dibilang agak mahal kalau dibandingin snorkeling yang cuma modal sewa snorkel Rp25.000 dan langsung nyemplung ke laut, ya bisa liat sendiri lah viewnya gimana. Bahagia lah di dalem sini. Saya dengan bodohnya nyoba nangkepin ikan ikan yang seliweran di sekitar saya, tapi ya, enggak bisa, ikannya lebih pandai renang.

Wika berusaha menggenggam ikan
Oya, ngomong-ngomong soal renang, saya gak bisa berenang kok. 2 teman perempuan saya yang lain juga gak bisa. Makanya di kuitansi ada sewa 3 pelampung. Nah pelampung itu menjaga kami tetap di permukaan tapi bisa tetep menikmati indahnya bawah laut Menjangan~
Jadi kalau pada enggak bisa renang, ga usah khawatir! Kita sama kok ;)
Tapi saya bertekad buat belajar renang. Mega ngutang janji buat ngajarin saya renang. HAHAHAHA

How to get there?

Ada beberapa tempat buat sewa kapal dan perintilan snorkeling. Yang paling mudah dijangkau itu adalah yang di pinggir jalan raja Gilimanuk-Singaraja. Gampang kok nemunya, luruuus aja ikutin jalan dari singaraja ke arah Gilimanuk. Tempatnya masih lurusan lagi dari Pura Pulaki. Nanti di kanan jalan ada deh itu papan tandanya.

Setelah parkir, dateng deh ke loket. Bilang ke penjaganya mau sewa apa aja. Oya, disini gak usah tawar-tawar lagi karena sudah dikelola pihak setempat. Tarifnya sudah ditentukan. Setelah bayar, lanjut deh ambil alat-alatnya sesuai ukuran kita.

Me! Hahahha
Daaaaan, we’re ready to sail! Hahahaha. Selama kita snorkeling itu ditemenin seorang guide lokal. Sebelum turun, kita juga dikasih briefing singkat tentang how-to-this-and-that-nya kok. Jujur, 30 menit pertama saya habiskan untuk beradaptasi dengan snorkel dan caranya napas biar nyaman hahahaha. Baru sejam selanjutnya bisa kesana-kemari ala ala berenang wkwk. Kita boleh snorkeling disini sampai tepar eh 3 jam deh kata guidenya. Tapi saya baru satu setengah jam udah naik lagi ke perahu. Lelah~ hahahaha

Hi!
Secara keseluruhan, I really recommend you guys to try this spot!!!!

Bagus banget.

Semoga saya punya kesempatan lagi buat snorkeling di spot-spot bagus lain. Bunaken? Hehehehe.

Menteng Atas, 29 Desember 2015
Kadek Dwika

Readmore → Snorkeling di Menjangan

Saturday, December 26, 2015

Yogyakarta Sightseeing

Jakarta-Jogja naik kereta bukanlah sesuatu yang asing. Ada banyak kereta ekonomi yang bisa ditumpangi di jalur ini seperti kereta Gajahwong, Gaya Baru Malam, Begawan, Jaka Tingkir, Krakatau, Bogowonto, dan Progo. Harga tiketnya pun bervariasi dari Rp75.000 hingga Rp220.000 dan semuanya bisa dibeli secara online. Tapi kereta yang tiketnya paling ramah untuk mahasiswa seperti saya adalah kereta Bengawan dan Progo.

Kedua kereta ini berangkat dari Stasiun Pasar Senen (PSE), Jakarta dan berakhir di Stasiun Lempuyangan (LPN), Yogyakarta. Bedanya adalah harga tiket dan waktu keberangkatan.
  • Kereta Bengawan berangkat pukul 11.30 dan tiba pukul 19.50 (8 jam 20 menit) dengan harga tiket Rp80.000.
  • Kereta Progo berangkat pukul 22.30 dan tiba pukul 06.55 (8 ham 25 menit) dengan harga tiket Rp75.000.

Kalau ada long weekend, dan sedikit budget, boleh lah main ke Jogja. Tapi berhubung Jogja adalah salah satu tujuan wisata favorit, lebih baik pesan tiket jauh-jauh biar kebagian.
Tiket Kereta Jakarta - Jogja

Di post ini saya sempat menulis sedikit tentang perjalanan dan liburan singkat ke Jogja. Sejujurnya, karena pergi sendiri dan memang tidak berniat adventure ala-ala, saya sih menghabiskan 4 hari di sana untuk melihat-lihat kota. Hanya jalan-jalan. Merasakan hidup jadi warganya Jogja dalam 4 hari 3 malam.

Selama 3 malam kemarin saya menginapnya di EDU Hostel. Tarif semalamnya cuma Rp80.000 untuk single bed di female dorm-nya dengan pelayanan yang menurut saya cukup baik. Mereka juga punya rooftop yang bagus. Boleh dicoba deh nginap disini.

Rooftop EDU Hostel
Ini pertama kali buat saya menginap di dorm, bertemu perempuan-perempuan dari berbagai daerah bahkan negara.  Hari pertama di dorm, saya kenalan sama 3 orang kakak-kakak backpackers dari Malaysia. Hari berikutnya, bertemu dengan mahasiswa Jakarta yang juga sedang solo traveling, bule Poland, Mba karyawan dari Surabaya, dan Ibu-ibu yang agak jutek dan saya gak tau dari mana. Senang sekali bisa bertemu dengan mereka. 
Parkir Ngabean, disitu ada Halte Trans Jogja.
Dekat hostel tinggal jalan dikit.

Oya, lokasi hostel sendiri memang cukup strategis, dekat dengan stasiun dan halte bus Trans Jogja. Jadi selama di sana saya banyak jalan kaki dan naik Trans Jogja hehe.



Orang-orang Jogja ramah-ramah. Seperti orang-orang Indonesia pada umumnya. Kotanya juga ramah buat dikunjungi. Entah hanya perasaan saya, tapi rasanya sih ambiance kota Jogja memang rendah hati dan menenangkan, enak buat jalan kaki, melihat-lihat. Jelas beda jauh sama kota Jakarta yang, ya...begitulah. Tapi tetep sayang Jakarta kok, hehe.

Semoga Jogja tetap menjadi kota yang tenang, rendah hati, sederhana. 

Menteng Atas, 26 Desember 2015
Kadek Dwika
Readmore → Yogyakarta Sightseeing

Monday, September 21, 2015

#VisitBuki TK SAAJA

Bermula dari tweet salah satu akun popular yang sering memberikan informasi untuk anak muda, saya akhirnya mendaftar menjadi volunteer salah satu kegiatan yang dilaksanakan oleh Komunitas BukuBerkaki (Buki). Sebelum memutuskan untuk mendaftar, saya sempatkan membuka laman web Buki untuk memastikan bahwa saya masuk ke komunitas yang benar. Lucky me! Keinginan beberapa tahun lalu untuk bisa jadi volunteer akhirnya didukung semesta melalui jadwal kuliah yan

g banyak kosong dan link google form untuk mendaftar komunitas yang benar benar menarik untuk saya. Komunitas pencita buku yang peduli pada minat baca anak muda. Saya sendiri, sih, enggak cinta-cinta banget sama buku, tapi kalau pergi kemana-mana sendirian selalu bawa buku, kok – buat dibaca tentunya. Hehehe.

Sehari sebelum kegiatan, akhirnya saya diundang ke grup chat Line Buku Berkaki dan diberikan penjelasan singkat untuk kegiatan hari Sabtu (19/9) oleh kakak-kakak Krucil yang semuanya ramah-ramah sekali! Sebagai anak baru, senang sekali rasanya bisa diterima dengan sangat ramah dan terbuka.

Pada hari berikutnya (19/9), hari-H kegiatan, kami bertemu langsung di TK Saaja. Anak-anak Saaja sudah ramai datang sebelum Krucil-Krucil sampai. Ada 44 anak, riweuh sekali! Setelah semua Krucil sampai, kegiatan dimulai dengan pengarahan dari ibu guru-ibu guru Saaja yang membariskan anak anak. Satu per satu Krucil memperkenalkan diri dan disapa juga oleh adik-adik TK Saaja. I am so excited!

Ada empat kegiatan utama yang dilakukan disini, yaitu, penyerahan buku-buku bacaan yang dipinjamkan Buki, mendongeng, bermain games, dan senam. Secara simbolis, buku diserahkan oleh Kak Icha kepada salah satu ibu guru TK Saaja. Selanjutnya adik-adik TK Saaja yang sudah berbaris per kelompok langsung menyebar bersama Krucil pendampingnya untuk membaca dongeng. Saya baru tahu anak kecil bisa semangat sekali untuk mendengarkan cerita. Walaupun ada beberapa anak yang terlalu aktif sampai kadang suka main ke kelompok lain, adik-adik ini benar benar mengikuti dongengnya loh. Di akhir sesi mendongeng, adik-adik yang berani maju dan menceritakan kembali dongengnya akan diberikan hadiah. Mereka yang maju lucu sekali, banyak yang tampak malu-malu, ada yang lupa dongengnya, ada juga yang sangat aktif sampai rebutan ke depan.

Mendongeng
Pada sesi bermain games, adik-adik ini juga masih tampak sangat bersemangat untuk berlomba memasukkan potongan lego sesuai warnanya ke dalam gelas. Bagian sulitnya adalah mereka harus pakai sumpit! Tapi boleh pakai dua tangan, kok, pegang sumpitnya, hehe. Tim yang menang berhasil memasukkan 22 potong lego dengan benar dan mereka mendapatkan bingkisan lucu dari Buki. Yay!
Bermain games
Sesi selanjutnya – favorit saya! – senam yang seru sekali dipandu oleh Kak Cut. Adik-adik Saaja masih mengikuti dengan semangat sekali. Cuma lihat aja bisa bikin seneng, apalagi ikut senam sama Kak Cut. Krucil juga ikutan senam loh. Senam semi dance yang seru banget.
Event Summary

Kegiatan #VisitBuki diakhiri dengan penyerahan bingkisan ke seluruh adik-adik TK Saaja. My Saturday afternoon spent very well with Krucil dan adik-adik TK Saaja. Senang sekali bisa berbagi senyum dan tawa bersama mereka. Sure I will do this again! :)
Readmore → #VisitBuki TK SAAJA

Monday, January 5, 2015

Happy New Year!

Dua minggu lagi saya pulang ke Bali. Dua minggu ini saya masih harus ujian akhir semester 5 dulu. Hari ini sudah hari ke lima di bulan pertama tahun 2015.

Hi!

Sebelum tahun 2014 habis kemarin, sebenarnya saya sudah ingin menulis seperti yang dilakukan orang orang. Menulis tentang pencapaian di tahun 2014, resolusi 2015, refleksi diri selama setahun kemarin, dan lain-lain. Sayang sekali saya baru sempat menulis malam ini, di tengah-tengah waktu belajar saya untuk ujian besok siang -- seperti biasa.

2014 kemarin saya nobatkan sebagai "The Most Enjoyable Year". Rasanya di tahun itu saya menikmati setiap bagiannya. Padahal, saat malam pergantian tahun dari 2013 ke 2014 saya menangis keras karena kesal because I was so jealous on my crush hahaha. 

I got a lot of first-time-experiences in 2014. Here they are:
1. Watching Taylor Swift concert live in Jakarta
2. I visited Lombok and Gili Trawangan
3. Snorkeling (in Menjangan island)
4. Java -- Bali by rail and sea, solo trip! 
5. "Mapayas Deeng" - put Balinese make up and costume for "Ngaben" ceremony
6. Watching live soccer match (Indonesia vs Syria)
7. Able to play guitar and ukulele although only for some keys, hehe.
8. Got my first 100 for final score without doing the test! (i successfully do the coding challenge given by my lecturer) 

It was also a very prosperous year to me. Thank you, mom, dad, kak Inda, and Kak Bayu.

Selain hal-hal yang memang tiba-tiba popping from my head and the universe conspires to make it happen trough the people arround me, beberapa target 2014 juga saya tercapai dengan baik. Tapi ada juga yang memang belum tercapai dan ada juga yang sengaja dihapus dari daftar, hehe.

Untuk tahun 2015 ini, I haven't made the list. 
But this is what I hope to achieve around Jan-Feb.
1. Starting the year with flawless GPA of 4.0 (good luck for my finals)
2. Visiting Sumatera Barat before intern in Sumbawa.



I'm going to Yogyakarta this month btw :D

Buat saya, my live goal is to be happy.
2014 brought so much happiness to me. I am very grateful for that.

Terima kasih untuk semesta atas segala macam karyanya yang memberikan banyak sekali kebahagiaan untuk saya.


Readmore → Happy New Year!

Monday, November 17, 2014

Saturday Soccer

Malam minggu kemarin (15/11) adalah kali pertama saya nonton pertandingan sepak bola secara langsung di stadion. Senangnya lagi, pertandingan pertama yang saya tonton adalah Tim Nasional (Timnas) Indonesia yang sedang uji coba dengan timnas Syria. 

I think i am quite lucky. Tiket pertandingan kemarin dibayari Kak Bayu. Oya, tiketnya saya beli online pakai kartu kredit kakak saya. Teman nonton saya, junior saya waktu SMA, dengan baik hati rela gak jadi rapat dan nonton konser paduan suara di kampusnya hehe. 
Booking confirmation e-mail yang harus ditukar menjadi tiket
Tiket Pertandingan
Dari Epicentrum, Kuningan saya naik Trans Jakarta, transit di Dukuh Atas, kemudian lanjut ke arah Blok M dan turun di halte Gelora Bung Karno (GBK). Di halte Dukuh Atas saya sudah bertemu dengan beberapa suporter timnas--which I recognized from the shirt they wore, red jersey. Rasanya senang sekali, saya sudah bikin plan di kepala: nanti kalo sampai GBK saya masih takut tukar tiket sendirian, saya mau ngikut abang-abang ini saja. hahahaha. 

Turun dari halte GBK, benar saya mengikuti mereka karena sebenarnya saya gak tahu pintu 1 atau 12 itu dimana, tempat tukar tiket dimana juga saya gak tahu. Untungnya, selalu ada bapak bapak security yang bisa bantu kita di tempat publik. Setelah dikasih petunjuk arah sama bapak security tadi, saya langsung ke arah Pintu 9 di Kantor Liga Pendidikan Indonesia. Saya kira petugas tiket tidak akan ada ramah ramahnya, jutek, galak dan sebagainya. Tapi ternyata semuanya salah, panitia penyelenggaranya ramah ramah semua. Mirip seperti tukar tiket buat nonton konser pelayanannya, tapi tanpa antrian panjang.

Sensasi nonton timnas di GBK sangat terasa walaupun stadion tidak penuh, mungkin karena ini pertama kali saya nonton. Kalau stadionnya penuh, pasti magical banget itu suasananya terutama pas singing national anthem, Indonesia Raya. 

Ini beberapa foto yang sempat saya ambil dengan handphone saya. Kualitasnya memang jauh dari bagus, tapi ya sudah lah, yang penting saya punya bukti sudah habis nonton hehehe. Saya pasti akan nonton lagi. Entah laga timnas lagi, final ISL, atau mungkin bahkan World Cup. Semoga ada kesempatan :D

Semangat untuk Timnas Indonesia! Walalupun kemarin uji coba kalah 2-0, semoga bisa perform lebih baik di AFF nanti. IN-DO-NE-SIA!!


Menyanyikan Indonesia Raya


Stadion Gelora Bung Karno





Readmore → Saturday Soccer

Saturday, December 29, 2012

How YouTube Influence My Life

Well, actually i'm doing my assignments now. But after some sub-chapters, i think i should take a 'rest' :D umm.. and then I watched Tanner Patrick. I like him very much! His eyes, his lips, his voices, his arrangements, his music, his shape! haha. i like him! He is a YouTube artist. yes, YouTube.

My connection to YouTube became very intense since I found Jung Sungha. He is a fingerstyle guitarist from South Korea. I love him! I started watching him when I was in the 11 grade of highschool. From YouTube, i watch his every single arrangement, i know his lastest news. YouTube made my love to him bigger and bigger from day to day. Sounds ridiculous, right? But that's what really happen to me! I never have any idol before. But now, YouTube made me finally found mine. haha. And do you know, I watched Jung Sungha's Concert in Jakarta last November! I never that crazy. haha

Ryan Higa, KevJumba, Boyce Avenue, Kurt Hugo Schneider, Tanner Patrick, and Jung Sungha. I they are who I like to watch :D

YouTube brought them to me. Thanks, YouTube.
You influence my life that much! hihi
Readmore → How YouTube Influence My Life

Sunday, November 18, 2012

Sungha Jung Live in Jakarta

thank you for the awesome night, for those lovely smiles, for shaking my hand and signing my whole stuffs, . Take some rest. I love you!
Scrapbook from INDOJSH







An accidental handshake XD



VIPP- Gita, Mija, Wika (me)



Irony. with Jung Sungha's Original Autograph

Perfect Blue. with Jung Sungha's Original Autograph

The e-Ticket
Readmore → Sungha Jung Live in Jakarta