Showing posts with label vacation. Show all posts
Showing posts with label vacation. Show all posts

Tuesday, October 18, 2016

Pengalaman Pertama Booking Apartemen dengan Airbnb

Sederhananya, Airbnb adalah sebuah situs yang menjadi tempat untuk memesan berbagai jenis akomodasi mulai dari shared-room, whole apartment/house, hingga kastil! Akomodasi tersebut dimasukkan ke list Airbnb langsung oleh pemiliknya. Mirip bukalapak/tokopedia, tapi jualannya adalah produk akomodasi. Airbnb sudah beroperasi di lebih dari 191 negara dan 34.000 kota. Indonesia adalah salah satunya.



Dulu kalau kita bepergian ke luar kota, biasanya yang terpikir untuk akomodasi adalah hotel. Kalau perginya ramean dengan keluarga, terpaksa harus book 2 kamar atau suite yang harganya selangit. Gak pernah kepikiran deh buat sewa apartemen harian (karena enggak tahu ada yang kayak gitu/gimana cara book-nya). Well, lewat Airbnb kita menemukan apartemen 2 bedrooms lengkap dengan berbagai fasilitasnya termasuk kitchen (dan segala perlengkapan basic-nya, tergantung apartemen), ruang tengah, dan fasilitas bawaan apartemen lainnya dengan harga yang sangat terjangkau bahkan lebih murah dibandingkan dengan harga sewa 2 kamar hotel. 

Jadi minggu lalu saya book 2 bedrooms apartemen di kawasan Rasuna Said, Kuningan dengan harga cuma 700ribuan semalamnya! Sedangkan kalau pesan hotel paling murah di daerah ini sekitar 500ribuan semalam sekamar. Tanpa kitchen, tanpa ruang tengah. Bagi saya sih ini sangaaaaat menguntungkan! Lokasi premium dengan harga sangat affordable.

Intinya, di sini pilihannya beragam. Dari yang affordable sampai yang lux dan harganya mahal. Cuma ya menurut saya harganya relatif lebih murah dibandingkan harga-harga hotel gitu hehe (mengingat fasilitas-fasilitas yang bisa didapat juga).

Penampakan apartemennya seperti ini:

Ruang Tengah
Kitchen Area
Main Bedroom
Taman
View from balcony
Selanjutnya poin plus lain adalah kemudahan proses booking. Prosesnya mirip dengan proses pesan hotel di Agoda, bedanya adalah di Airbnb ada bagian kita mengontak langsung pemilik akomodasi untuk menanyakan ketersediaan di tanggal yang kita mau atau pertanyaan-pertanyaan lain tentang unitnya. But trust me, bagian ini mudah banget kok, semudah chat lewat Whatsapp (di aplikasi airbnb) atau semudah email-emailan (kalau gak lewat aplikasi airbnb/via web). Oya, ada juga akomodasi yang ketersediaannya gak perlu ditanyakan lagi kalau sudah ada tanda 'instant book'-nya.

Poin terakhir--yang ini subjektif banget--adalah 'it feels like home'. Ini sih pengalaman keluarga kami. Selama 4 hari 3 malam apartemennya berasa rumah sendiri. Mungkin karena di unit ini hawa-hawanya ya hawa tempat tinggal (bukan kayak hotel gitu maksudnya) haha. Host juga benar-benar memberika space buat kami. Jadi kami betah banget deh.

Kurangnya airbnb ini cuma satu: bayarnya harus pakai credit card. hiks hiks... Jadi kalau gak punya credit card belum bisa pesan di sini deh..
***
Nah kemarin itu saya book apartemen karena keluarga mau datang ke Jakarta dalam rangka Wisuda saya hihi. Awalnya mau pesan hotel yang agak nyaman gitu di sekitaran Balai Kartini, cuman rasanya kok kemahalan...maklum masih gaji freshgrad belum sanggup hehehe. Akhirnya iseng-iseng deh cek-cek airbnb terus nemu yang di Taman Rasuna, Kuningan. Pas bangettt. Deket sama kost dan saya kenal daerahnya jadi gampang nanti ajak kemana-mana. 

Setelah baca-baca review, banding-bandingin sama hotel dan apartemen lain di Kalibata yang cuma 300ribu semalem lewat olx, akhirnya saya book juga. Prosesnya itu pertama masukkin tanggal yang kita mau, terus ngechat host-nya sekalian dengan inquiry kita (otomatis) soal availability unit dan nanya tentang detail lokasi. Kemarin saya dapet host unit yang ramah dan helpful banget. Jadi dia langsung jelasin lokasi dan fasilitas apartemennya terus ngasih tau soal teknis check in (soalnya kan saya baru pertama kali pakai airbnb jadi agak bingung gitu). Sehari sebelum trip, Pak Vicky (host) ngechat saya, confim jam ketemuan di lobby apartemen untuk check in. 

Pas hari-H, saya ketemu Pak Vicky sesuai janji. Terus beliau ngajak apartment tour dan ngasih tahu informasi lain seperti lokasi minimarket 24 jam, taman yang bisa diakses semua penghuni gratis dan ada kolam renang dan tempat fitness. Di hari itu juga Pak Vicky ngasih tahu teknis buat check-out yang super simpel karena beliau gak bisa dateng hari itu. 

Udah deh. Selesai. Dan kami tinggal di sana 3 malam dengan nyaman. hehehe. Yang paling saya suka dari apartemen ini adalah lokasi dan isinya. Hostnya bahkan menyediakan magiccom buat masak nasi! Hal yang sangaaaaaaat ibu saya suka, jadi beliau bisa masak haha. Bahkan ada mesin cuci juga, jadi kalau tinggal di sini dalam waktu yang cukup lama gak usah susah susah mikirin nyuci di mana. Ohya, mereka juga sudah provide handuk dan air minum.

***

Nah, kalau kalian mau ngetrip pakai airbnb juga, saya punya kode promo buat dapetin potongan harga! Bisa langsung klik di sini atau masukkin kode KADEKD14 untuk dapat potongan Rp295.000 di trip pertama kamu :) Selamat mencoba!

P.S. tarif unit di airbnb itu sebenarnya dalam dolar, jadi kalau rupiah lagi menguat atau dolar melemah, harga-harga unitnya bisa turun deh dalam rupiah. Oh ya, yang di-charge di kartu kredit itu sesuai dengan currency yang kita pilih saat booking kok. 


Bekasi, 18/10/2016 10:34
Kadek Dwika
Readmore → Pengalaman Pertama Booking Apartemen dengan Airbnb

Tuesday, December 29, 2015

Snorkeling di Menjangan

Jadi begini toh rasanya dikejar deadline tulisan. Well, sebenarya gak ada yang ngejar saya sih. Cuma target ngelarin urusan blog ini adalah prasyarat buat bisa mulai mengerjakan task yang lain seperti proposal tugas akhir dan juga tugas-tugas kuliah lainnya. Hahaha.

Okay, let’s start!

Tulisan saya kali ini adalah tentang #latepost Snorkeling di Menjangan, Bali tahun 2014 kemarin.

Kenapa baru naik?
Karena waktu itu itinerary liburan panjang, gak sampat jadi nulis keburu lupa, cuma sempat post post lucu di sosmed aja hahaha. Tapi gara-gara Mega kemarin habis snorkeling di Pemuteran (sister spot Menjangan yang tapi jauhhhh lebih bagus menjangan) terus ngirimin foto-foto underwaternya, saya jadi gatel kepingin post. Pengen pamer kalau di Menjangan lebih bagus lagi dan Mega wajib kesana. Sama saya. Hahaha.

Nah, buat membuktikan kalau Menjangan itu benar-benar surga buat snorkeling (terutama buat beginner macam saya, yang baru pertama kali snorkeling), nih saya kasih foto-fotonya. Foto ini diambil sama guide kami dengan kamera sewaan. Nyewanya di mereka juga haha.



Udah kebelet pengen ke Menjangan?

Hahahha. Tapi sayangnya bulan-bulan segini tuh musim hujan, jadi kurang disarankan. Paling baik ya pas summer. Mulai Juni sampai September. Atau pas enggak hujan deh intinya. Tau lah ya sekarang musim hujan sudah berubah, dia datang dan pergi sesuka hati gak lagi pakai jadwal.

Waktu itu kami pergi ber 5, total habis sejutaan. Bisa dilihat di gambar kuitansinya. Yang paling mahal ya sewa perahunya, makanya kalo kesini rame-rame, jadi lebih murah. Kalau enggak salah, perahunya bisa muat 8-10 orang loh! Jadi jauh lebih murah kan.
Kuitansi (terbilangnya salah, kami nambah life jacket soalya hehe)

Walaupun bisa dibilang agak mahal kalau dibandingin snorkeling yang cuma modal sewa snorkel Rp25.000 dan langsung nyemplung ke laut, ya bisa liat sendiri lah viewnya gimana. Bahagia lah di dalem sini. Saya dengan bodohnya nyoba nangkepin ikan ikan yang seliweran di sekitar saya, tapi ya, enggak bisa, ikannya lebih pandai renang.

Wika berusaha menggenggam ikan
Oya, ngomong-ngomong soal renang, saya gak bisa berenang kok. 2 teman perempuan saya yang lain juga gak bisa. Makanya di kuitansi ada sewa 3 pelampung. Nah pelampung itu menjaga kami tetap di permukaan tapi bisa tetep menikmati indahnya bawah laut Menjangan~
Jadi kalau pada enggak bisa renang, ga usah khawatir! Kita sama kok ;)
Tapi saya bertekad buat belajar renang. Mega ngutang janji buat ngajarin saya renang. HAHAHAHA

How to get there?

Ada beberapa tempat buat sewa kapal dan perintilan snorkeling. Yang paling mudah dijangkau itu adalah yang di pinggir jalan raja Gilimanuk-Singaraja. Gampang kok nemunya, luruuus aja ikutin jalan dari singaraja ke arah Gilimanuk. Tempatnya masih lurusan lagi dari Pura Pulaki. Nanti di kanan jalan ada deh itu papan tandanya.

Setelah parkir, dateng deh ke loket. Bilang ke penjaganya mau sewa apa aja. Oya, disini gak usah tawar-tawar lagi karena sudah dikelola pihak setempat. Tarifnya sudah ditentukan. Setelah bayar, lanjut deh ambil alat-alatnya sesuai ukuran kita.

Me! Hahahha
Daaaaan, we’re ready to sail! Hahahaha. Selama kita snorkeling itu ditemenin seorang guide lokal. Sebelum turun, kita juga dikasih briefing singkat tentang how-to-this-and-that-nya kok. Jujur, 30 menit pertama saya habiskan untuk beradaptasi dengan snorkel dan caranya napas biar nyaman hahahaha. Baru sejam selanjutnya bisa kesana-kemari ala ala berenang wkwk. Kita boleh snorkeling disini sampai tepar eh 3 jam deh kata guidenya. Tapi saya baru satu setengah jam udah naik lagi ke perahu. Lelah~ hahahaha

Hi!
Secara keseluruhan, I really recommend you guys to try this spot!!!!

Bagus banget.

Semoga saya punya kesempatan lagi buat snorkeling di spot-spot bagus lain. Bunaken? Hehehehe.

Menteng Atas, 29 Desember 2015
Kadek Dwika

Readmore → Snorkeling di Menjangan

Saturday, December 26, 2015

Yogyakarta Sightseeing

Jakarta-Jogja naik kereta bukanlah sesuatu yang asing. Ada banyak kereta ekonomi yang bisa ditumpangi di jalur ini seperti kereta Gajahwong, Gaya Baru Malam, Begawan, Jaka Tingkir, Krakatau, Bogowonto, dan Progo. Harga tiketnya pun bervariasi dari Rp75.000 hingga Rp220.000 dan semuanya bisa dibeli secara online. Tapi kereta yang tiketnya paling ramah untuk mahasiswa seperti saya adalah kereta Bengawan dan Progo.

Kedua kereta ini berangkat dari Stasiun Pasar Senen (PSE), Jakarta dan berakhir di Stasiun Lempuyangan (LPN), Yogyakarta. Bedanya adalah harga tiket dan waktu keberangkatan.
  • Kereta Bengawan berangkat pukul 11.30 dan tiba pukul 19.50 (8 jam 20 menit) dengan harga tiket Rp80.000.
  • Kereta Progo berangkat pukul 22.30 dan tiba pukul 06.55 (8 ham 25 menit) dengan harga tiket Rp75.000.

Kalau ada long weekend, dan sedikit budget, boleh lah main ke Jogja. Tapi berhubung Jogja adalah salah satu tujuan wisata favorit, lebih baik pesan tiket jauh-jauh biar kebagian.
Tiket Kereta Jakarta - Jogja

Di post ini saya sempat menulis sedikit tentang perjalanan dan liburan singkat ke Jogja. Sejujurnya, karena pergi sendiri dan memang tidak berniat adventure ala-ala, saya sih menghabiskan 4 hari di sana untuk melihat-lihat kota. Hanya jalan-jalan. Merasakan hidup jadi warganya Jogja dalam 4 hari 3 malam.

Selama 3 malam kemarin saya menginapnya di EDU Hostel. Tarif semalamnya cuma Rp80.000 untuk single bed di female dorm-nya dengan pelayanan yang menurut saya cukup baik. Mereka juga punya rooftop yang bagus. Boleh dicoba deh nginap disini.

Rooftop EDU Hostel
Ini pertama kali buat saya menginap di dorm, bertemu perempuan-perempuan dari berbagai daerah bahkan negara.  Hari pertama di dorm, saya kenalan sama 3 orang kakak-kakak backpackers dari Malaysia. Hari berikutnya, bertemu dengan mahasiswa Jakarta yang juga sedang solo traveling, bule Poland, Mba karyawan dari Surabaya, dan Ibu-ibu yang agak jutek dan saya gak tau dari mana. Senang sekali bisa bertemu dengan mereka. 
Parkir Ngabean, disitu ada Halte Trans Jogja.
Dekat hostel tinggal jalan dikit.

Oya, lokasi hostel sendiri memang cukup strategis, dekat dengan stasiun dan halte bus Trans Jogja. Jadi selama di sana saya banyak jalan kaki dan naik Trans Jogja hehe.



Orang-orang Jogja ramah-ramah. Seperti orang-orang Indonesia pada umumnya. Kotanya juga ramah buat dikunjungi. Entah hanya perasaan saya, tapi rasanya sih ambiance kota Jogja memang rendah hati dan menenangkan, enak buat jalan kaki, melihat-lihat. Jelas beda jauh sama kota Jakarta yang, ya...begitulah. Tapi tetep sayang Jakarta kok, hehe.

Semoga Jogja tetap menjadi kota yang tenang, rendah hati, sederhana. 

Menteng Atas, 26 Desember 2015
Kadek Dwika
Readmore → Yogyakarta Sightseeing

Saturday, October 18, 2014

Jakarta – Bali Paling Murah: Naik Kereta

Sebagai mahasiswa rantauan di Jakarta, saya biasanya pulang ke Bali naik pesawat yang dalam 2 jam sudah sampai tujuan. Tetapi, Minggu, 5 Oktober 2014 kemarin untuk pertama kalinya saya pulang ke Bali naik kereta dan disambung dengan menumpang kapal nyebrang selat Bali. Well, this is my first long-solo-trip. Ya, saya pergi sendirian! Melihat perawakan fisik saya yang lebih mirip anak SMP ketimbang mahasiswa, seperti biasa semua orang meragukan dan mengkhawatirkan keberangkatan yang sudah direncanakan 1 bulan sebelum hari-H ini. Mulai dari teman-teman di kampus hingga ibu saya yang paling panik dan hampir mau marah (untungnya Bapak dan Kakak mau mengijinkan).

Merencanakan perjalanan Jakarta – Bali sebenarnya sangat sederhana. Rutenya adalah sebagai berikut.
  1. Stasiun Jakarta Kota – Stasiun Surabaya Gubeng (dengan kereta Gaya Baru Malam Selatan) (update 26 Des 2015, Kereta Gaya Baru Malam Selatan sekarang berangkat dari Stasiun Pasar Senen)
  2. Stasiun Surabaya Gubeng – Stasiun Banyuwangi Baru (dengan kereta Mutiara Timur Siang) *Update 26 Des 2015, alternatif kereta dari Stasiun Surabaya Gubeng ke Stasiun Banyuwangi Baru bisa naik kereta ekonomi AC Probowangi yang berangkat pukul 4.23 dengan harga tiket Rp68.000,00. Tetapi sayang sekali tiketnya tidak tersedia online di website PT KAI, harus beli di loket.
  3. Stasiun Banyuwangi Baru – Pelabuhan Ketapang (jalan kaki kurang 5 menitan)
  4. Pelabuhan Ketapang – Pelabuhan Gilimanuk, Bali (dengan kapal)

Kedua tiket kereta api tadi bisa dibeli secara online di situs PT. KAI (kereta-api.co.id). Sedangkan tiket penyebrangan Ketapang – Gilimanuk bisa dibeli on the spot di pelabuhan. Rinciannya,
  1. Tiket kereta ekonomi AC Gaya Baru Malam Selatan harganya Rp55.000,00 berangkat pukul 10.30 dan sampai di Surabaya pukul 00.50 (sekitar 15 jam) untuk keberangkatan tanggal 5 Oktober 2014. (Update 26 Des 2015, harga tiket Rp110.000,00)
  2. Tiket kereta bisnis Mutiara Timur Siang (hanya tersedia bisnis dan eksekutif) harganya Rp140.000,00 berangkat pukul 09.00 dan sampai di Banyuwangi pukul 15.30 (sekitar 7 jam) untuk keberangkatan tanggal 6 Oktober 2014.
  3. Tiket penyebrangan Ketapang – Gilimanuk harganya Rp8.000,00 dengan waktu tempuh sekitar 1 jam. Penyebrangan ini buka 24 jam, jadi jangan takut ketinggalan/kehabisan kapal.

Tiket Kereta

*Jangan lupa untuk memperhatikan tanggal keberangkatan kedua tiket kereta yang dibeli. Salah-salah bisa saja kita malah membeli dua tiket di tanggal yang sama padahal saat kita sampai di Surabaya tanggalnya sudah berganti hehe.

Ada jeda waktu yang cukup lama (sekitar 8 jam) untuk keberangkatan kereta ke Banyuwangi. Kalau saya sih kemarin cukup beruntung punya teman SMA yang kuliahnya di Surabaya dan tempat tinggalnya dekat dari stasiun Gubeng. Dia dengan baik hati mau jemput jam 1 pagi di stasiun, menampung saya semalam, dan mengantarkan saya ke stasiun lagi besok paginya. Kalau tidak ada teman atau saudara yang bisa dijadikan tempat transit, bisa kok bermalam di stasiun. Beberapa penumpang yang saya kenal kemarin pada tidur di stasiun. Tapi kalau anda cewek dan pergi sendirian, ini kurang dianjurkan. Kalau tidak salah sih ada juga kereta ke Banyuwangi yang berangkatnya jam 04.30, tapi saya gak dapat tiketnya kemarin.

Kondisi Kereta

Dulu sering diberitakan kalau kondisi kereta ekonomi itu sembrawut, sesak, rawan kriminal, dan segala macam hal-hal kurang menyenangkan lain. Itu juga yang bikin ibu saya tadinya khawatir dan panik banget. Nah, yang saya temukan selama 15 jam perjalanan saya ke Surabaya, sih, kereta ekonomi AC itu ga seburuk yang diberitakan dulu. Sekarang sudah ada AC-nya, gak panas lagi! Tempat duduknya pakai nomer, ga ada rebutan atau gak kebagian tempat duduk lagi. Bahkan, ada colokan! Powerbank pinjaman teman kosan saya gak kepakai sepanjang perjalanan hehehe. Gak usah khawatir rebutan colokan, rata-rata penumpang kereta ekonomi carang ngecas gadget, kok. Tempat duduk kereta ekonomi hadap-hadapan, 2 – 2 dan 3 – 3. Satu lagi, di kereta sekarang sudah gak ada lagi pedagang asongan yang masuk di tiap stasiun. Yang jualan di kereta itu cuma petugas kereta. Mereka biasanya bolak balik lewat menawarkan nasi goreng/nasi rames/pop mie/air mineral. Nasi goreng/nasi rames dijual Rp15.000,00 seporsinya sedangkan bundling popmie dan air mineral dijual Rp9.000,00.


Nasi Goreng di Kereta Ekonomi

Kondisi di dalam gerbong Kereta Ekonomi

Kondisi di dalam Gerbong Kereta Ekonomi
Perbedaan mendasar antara kereta ekonomi AC dan bisnis adalah tempat duduknya. Kalau kereta ekonomi tadi duduknya hadap-hadapan, di kereta bisnis kita duduknya kayak di bus/pesawat. Ruang kakinya lebih luas, duduknya berdua berdua tapi kursinya cukup lebar kok. Disini makanannya lebih variatif dan dijual lebih mahal. Mulai dari makanan berat sampai makanan penutup. Nasi goreng di kereta bisnis harganya Rp 25.000,00, pakai piring porselen dan gak pake sendok plastic lagi kayak di kereta ekonomi hehehe. Ada colokan juga! 2 colokan di setiap sisi, jadi ga bakal rebutan colokan juga di sini hehe. Sama seperti di kereta ekonomi, di kereta bisnis juga ada penyewaan bantal dengan rate yang sama yaitu Rp5.000,00 per bantal.
Nasi Goreng di Kereta Bisnis

Kondisi di dalam Gerbong Kereta Bisnis
Colokan di Gerbong kereta Bisnis
Bantal yang Disewakan di Kereta
Home in Hours

Stasiun akhir tempat kita berhenti adalah Stasiun Banyuwangi Baru. Dari sini kita Cuma perlu lurus keluar stasiun, menyebrang jalan raya dan terus kearah kanan. Kurang dari 50 meter kita sudah sampai di pintu pelabuhan! Horeeeee! Saya senang sekali waktu itu. Kemudian kita tinggal masuk ke pintu khusus penumpang, beli tiiket, dan langsung menuju kapal. Wooohooooo! Di kapal kita cuma harus menikmati sore, angin, ombak, langit. Semuanya jadi indah ketika sudah mau sampai rumah hehehe (padahal masih harus naik mobil 1.5 jam lagi dari gilimanuk ke rumah). Sesampainya di Gilimanuk, saya dijemput Ibu, Bapak, dan Adik saya. Pesan saya, sampai di sini jangan lupa mampir di Ayam Betutu Men Tempeh. Itu ayam betutu paling enak dan sudah terkenal juga.
Pintu Masuk Penumpang Pelabuhan Ketapang

Langit Ketapang dari Atas Kapal

Keluar Kapal, Sampai di Pelabuhan Gilimanuk
Nah, sekian cerita saya mengarungi Pulau Jawa dan Selat Bali sendirian. Semoga bisa menjadi referensi perjalanan anda berikutnya. Kalau saya saja bisa, masa anda engga? :D


Kuningan, 17 Oktober 2014

Readmore → Jakarta – Bali Paling Murah: Naik Kereta